Kisah manusia #1 pilu membiru

By fasyaarina - Agustus 07, 2019

www.geschenkidee.ch


Masa depan berisi ketidakpastian dan ketidaktahuan. Sejenak riuh sejenak tenang, sejenak membahagiakan sejenak menyedihkan.

Jujur dengan kemampuan menulisku yang apa adanya saya ingin menuliskan sesuatu yang ada apanya. Semoga ini tidak menye-menye bagimu jika suatu saat kamu atau  orang lain baca. Tapi saya tidak berharap tulisan ini sampai kepadamu. Biar saja dirimu menduga alasannya.

Hai mas, sudah lewat 1x24 jam kita memilih diam, pesan dibiarkan menggantung tanda tanya, sama seperti menyelami hidupmu yang semakin banyak menimbulkan pertanyaan. Sesekali mengintip pesanmu yang lalu. Dalam beberapa bulan ini selalu saja ada hal yang membuat kita tertawa, ya memang denganmu selalu saja tertawa. Oleh sebabnya banyak yang bilang dirimu itu orangnya asik, lucu, dan santai. Awalnya saya tak percaya, setelah diberi kesempatan waktu bersama, saya sepakat!

Seiring berjalan waktu,
Mungkin sengaja oleh kita diberi bumbu lengkap, bahagia, kecewa, sedih dan akhirnya pasrah. Berharap  setiap perkara selalu jadi bahan instrospeksi dan sarat makna.

Aku masih ingat di mana dan bagaimana pertama kali kita bertemu. Kejadian saya naik gerobak, lalu ditarik oleh vespamu keliling jalan Brawijaya hingga tujuan akhir  Lamtana.  Kalau diingat  akan membuat tersenyum kecut.  Keabsurdan yang membuat hari itu layak diingat  sebagai  hari yang memalukan.  Hari yang pasti akan kita tertawakan  berdua. Mungkin kalau tidak ada kejadian itu saya tidak bisa mengenal lebih jauh lagi. Maka aku bersyukur  tangan Tuhan  pencipta skenario terbaik. 

Jika semua orang menolak untuk tidak ada hubungan romantik denganmu justru saya punya banyak alasan kenapa kita harus ada hubungan romantik.

Lagi-lagi saya tidak bisa memaksakan kacamataku cocok dengan kalian. Walaupun berkali-kali saya bilang, yah, saya suka dia karena prinsip dan karakternya. Tentu  kalian menolak.
Walaupun di bagian  tertentu saya juga sepakat  dengan kalian untuk terus mengingatkan dirimu mandi, dan tampil rapi.
Belakangan saya sadar utopis mengubah seseorang, lalu saya biarkan dirimu menjadi versi terbaikmu..
Aku yakin dirimu lebih tahu, apa dan bagaimana menjadi versi  terbaikmu.
Aku hanya perlu sabar  dan optimis kamu bisa.

Ngomong-ngomong sabar,  berkali-kali kamu selipkan diperbincangan kita, "yang sabar ya ngadepin aku." Saya tidak tahu harus seluas dan selapang apa sabarku. Yang saya tahu saya terus belajar dan berusaha  sabar. Saya menikmati.

Hai mas..
Ada banyak hal yang kucari tahu tentangmu ke orang lain.  Ada saja jawaban mereka yang membuatku semakin yakin tidak ada alasan untuk  tidak suka dirimu.

"kamu buka youtube offlinenya dia,  pasti isinya lagu anak2. Biasa itu untuk nenangin dedek (yg kulupa namanya)  anaknya sahabat karibmu kan? "

Saya pemerhati sekitar,  melihatmu yang diam-diam melakukan kebaikan di hal-hal yang menurut orang sepele,  tapi bagi kita, tidak ada kata sepele.  Aku terus merasa bodoh di dekatmu,  tapi saya suka dengan ketidaktahuanku,  artinya  semakin aku tidak tahu. Kamu akan selalu  menetap. Memberi pengetahuan, pelajaran  hidup dan pengalaman. Yang paling penting, belajar untuk berelasi yang baik dengan pasangan menurut perspektif gender.

Pernah sekali saya memberi buku kajian gender,  berharap suatu saat dirimu akan berelasi baik dengan  pasanganmu. Tanpa berpikir  saya orangnya. Lah wong menduga hari esok dirikulah yang kamu pilih sebagai seseorang itu saja tidak!

Saya terus memuji sampai lupa siapa yang meminta  semua berakhir.
Dengan segala kebaikan dan keputusanmu, semoga saya tak pernah mencela. Dan masih menganggap itu baik,  semua baik,  dan bagaimana pun kita sekarang atau besok, itu baik.

Kalau dirimu kemarin tak bergegas memberi keputusan,  pasti saya berusaha untuk menjadi versi
terbaikku dan belajar selalu tentang kesabaran.

Akhirnya  aku lihat lagi
sederhana tanpa banyak cela
wangimu
berlalu
(Pilu membiru)






  • Share:

You Might Also Like

0 komentar