FASYA ARINA: 2018

Mau Mencoba Hiking? Ini 4 Alasan Kamu Harus Memulai Pendakian Pertama di Bukit Cumbri!

By fasyaarina - Januari 12, 2018

Bagi sebagian orang, kegiatan mendaki gunung adalah hal yang “wow” karena membutuhkan skill alias tidak hanya sekadar mendaki. Namun pada kenyataanya gunung adalah milik semua orang, bukan hanya pendaki profesional. Kira-kira mesti mulai dari gunung yang mana dulu ya? Jangan khawatir, Bukit Cumbri, Wonogiri adalah pilihan yang tepat untuk latihan mendaki. Inilah 4 alasan kamu harus memulai dari Bukit Cumbri agar sukses di pendakian pertama!

The Legend Of Cumbri Hill
Total 54 orang. Rekor dolan bareng, awesome.

Dengan tinggi yang kurang dari 1000 mdpl, kamu sudah dapat pemandangan yang sangat bagus.

Bagi yang baru ingin memulai, berlatihlah dengan mendaki di gunung yang relatif tidak tinggi. Bukit Cumbri yang terletak di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah memiliki ketinggian 638 mdpl. Melalui bukit ini, kamu dapat leluasa memilih waktu pendakian, karena perjalanan dari tempat parkir hingga puncak hanya menempuh waktu satu jam.

Track-nya tidak sulit dan memberikan banyak “bonus”

Menemukan jalur landai di setiap pendakian adalah bonus terindah bagi para pendaki. Bukit Cumbri tergolong bukit yang memiliki banyak bonus dan track mudah. Dari tempat parkir banyak dijumpai track landai, baru ketika akan sampai di puncak jalanan akan semakin menanjak dan menantang. Tapi tidak usah khawatir, karena terdapat gubuk untuk kamu beristirahat. Woles, sob!

Udara sejuk dan tidak terlalu dingin, tidak perlu takut hipotermia!

Gunung identik dengan hawa dingin, namun berbeda ketika kamu berada di Bukit Cumbri. Udara di sekitar Bukit Cumbri tidak terlalu dingin, mungkin karena letaknya yang tidak terlalu tinggi. Ini akan sangat mengasyikan karena kamu dapat leluasa menikmati pemandangan tanpa merasa kedinginan atau mulut menggigil. Namun tetap siapkan jaket ya agar terhindar dari angin.

Suasana Pagi hari Bukit Cumbri
Taken by @ifantri

Indahnya Sunrise dan Sunset

Nikmat mana lagi yang akan kau dustakan ketika sudah melihat indahnya ciptaan Tuhan?. Walaupun tidak terlalu tinggi seperti gunung-gunung lain, Bukit cumbri berhasil menghipnotis siapa saja melalui pemandangannya. Lelah setelah melakukan pendakian akan terbayar setelah kamu melihat pemandangan kota Wonogiri dari ketinggian di puncak Bukit Cumbri. Bagi yang ingin menikmati sunrise di ketinggian, kalian bisa datang ketika pagi hari. Kamu juga akan disambut oleh lautan kabut yang sangat menenangkan. Fenomena seperti ini hanya bisa ditemui pada pagi hari.

Itulah empat alasan mengapa Bukit Cumbri merupakan tempat paling tepat untuk memulai pendakian. sebagai pendakian pertama. Bukit ataupun gunung, rendah ataupun tinggi, menyiapkan fisik untuk pendakian adalah keharusan ya. Selamat mencoba!

0 Comments

ALAM

5 Fakta Keindahan Curug Surodipo Jadi Surga Tersembunyi di Temanggung

By fasyaarina - Januari 12, 2018

Air terjun cantik yang masih sepi!

Apa yang ada dibenak kamu ketika mendengar Kota Temanggung? tembakaunya yang melimpah atau dua gunung kembar Sumbing-Sindoro? Taukah kamu bahwa selain itu Temanggung memiliki keindahan yang tersembunyi, yaitu Curug Trocoh atau yang lebih dikenal dengan nama Curug Surodipo. Berikut 5 fakta keindahan Curug Surodipo yang jadi alasan kenapa kamu wajib mendatangi ketika dolan Temanggung. Cekidot!

Jauh dari hiruk-pikuk kota, Curug Surodipo berada di dataran tinggi Temanggung yang sejuk dan menangkan

Secara administratif curug ini berada di Desa Tawangsari Kecamatan Wonoboyo. Bagi kamu yang berencana melepas penat, menikmati udara segar dan bersih, Curug Surodipo solusinya. Curug yang berada di dataran tinggi Temanggung ini menyajikan lanskap pegunungan yang indah. Sayur-sayuran tumbuh subur disana, bukit yang melekuk-lekuk menambah kesan yang berbeda curug ini.

Ada dua cara menikmati curug ini, dari atas dan bawah sama indahnya, sob!

Perlu kamu tahu, untuk bisa menikmati curug ini kamu perlu tracking sekitar 15 menit, lalu ada dua cara untuk bisa menikmati keindahan curug ini. Pertama, bagi kamu yang ingin melihat pemandangan secara lengkap dengan dataran bawah dan Gunung Sindoro kamu cukup dari atas bukit saja. Kedua, kamu bisa turun kebawah bukit bagian ujung curug. Eits, namun kamu tetap melakukan tracking dan lebih lama ketimbang kamu hanya melihatnya dari bagian atas. Namun bonus dari tracking-mu adalah pesona derasnya air yang menyapu tebing bebatuan dan percikan airnya memantul tubuhmu.

Pelangi dadakan di Curug Surodipo

Pesona keindahan dan kesejukan akan menyambutmu begitu menapakan kaki di sini.

Curug ini dikelilingi setengah lingkaran tebing bebatuan membentuk relief unik dengan tumbuhan hijau di tepian tebingnya. Jika kamu beruntung kadangkala terlihat pelangi melingkar di sekitar curug bila terkena sinar matahari. Waktu terbaik untuk menikmati Curug Surodipo adalah sore hari, selain udara yang segar kamu juga bisa menikmati kabut tipis yang kadang menyelimuti area curug. Pantas saja sebutan serpihan surga tersembunyi melekat di Curug Surodipo.

Kamu penikmat sunrise? Curug Surodipo tepat jadi pilihian!

Bagi kamu pejuang bangun pagi untuk mencari sunrise, Curug Surodipo menyajikan sunrise yang medamaikan untukmu. Jika ingin lebih santai untuk dapat menikmati sunrise dan gagahnya Sindoro kamu bisa adakan camping di sini. Tidak banyak yang datang untuk camping, karena lahan datarnya terbatas, namun bagi kamu yang ingin mencoba sensasi camping di curug ini, sangat bisa dicoba.

Wow, airnya tak pernah surut meskipun musim kemarau!

Ada total lima air terjun yang berada di kawasan Surodipo. Namun hanya ada satu yang terkenal dan aksesnya mudah. Makna air terjun Trocoh adalah air terjun yang menetes dari atas, namun berganti menjadi Curug Surodipo guna menghormati tokoh masyarakat desa tersebut yakni Ki Surodipo. Curug Surodipo erat kaitannya dengan sejarah Pangeran Diponegoro. Belum diketahui pasti penyebab airnya selalu mengalir meski musim kemarau tiba, bahkan kabarnya belum pernah mengalami kekeringan. Istimewa.

Itulah lima fakta mengenai Curug Surodipo di Temanggung. Jangan lupa masukkan ke dalam wishlist jalan-jalanmu kalau berkunjung ke daerah Jawa Tengah. Selalu ingat untuk melestarikan alam dan jangan buang sampah sembarangan. Kalau tidak kita jaga, nanti musnah atau bahkan diambil orang.

0 Comments

PROSA

5477 karakter Bercerita Tentang Aku

By fasyaarina - Januari 10, 2018

Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti. Yang hancur lebur akan terobati. Yang sia-sia akan jadi makna. Yang jatuh akan berdiri lagi -Banda Neira

Lirik lagu Yang Patah Tumbuh, Yang hilang Berganti milik Banda Neira mampu menpresentasikan perjalanan hidupku selama ini. Lagu ini seolah menjadi alarm bahwa hidup memang tak selamanya akan baik-baik saja. Kadang harus merasakan hancur, sia-sia, bahkan jatuh se jatuh-jatuhnya. Semua rasa itu memang sudah pernah saya rasakan, dan terkadang mengundang banyak air mata. Kan kesel ya, misal sudah berjuang untuk seseorang atau apa pun deh, diawal terlihat meyakinkan, ternyata berujung menyakitkan. Eh, maaf, ini bukan bagian dari curhat kok. hehe.

Menurutku perjalanan hidup seseorang untuk mencapai kebahagiaan atau kesedihan dilalui dengan cara yang berbeda-beda. Begitu pun saya. Karena ini blogku dan hidup yang saya jalani memang mengasyikan (kalau mau protes juga boleh) hehe jadi saya tulis apa pun yang pernah saya rasakan, lihat, dan saya dengar.

Oke... jadi langsung aja ya, menyelami hidupku. Selamat membaca!.

Saya adalah orang yang mencintai malam dan musik indie sebagai teman menulis. Bahkan bisa dibilang saya lebih produktif malam hari. Sederhana aja sih alasannya, karena hawanya yang adem-ayem, dan suasana yang hening-sepi, membuat saya dengan bebas berimajinasi liar. Malam pun bisa membuat saya mendegar suara yang paling dekat dengan saya, yaitu nafas. Yah, sebenarnya, suara yang paling dekat dengan kita, bukanlah suara jangkrik, atau desir pasir di padang pasir (lah itu kan lagu) melainkan nafas kita.

Mulai gemar menulis setelah ayah saya bercerita tentang tulisanya yang banyak dimuat di suara merdeka, radar tegal, surat kabar brebes, dan lain-lain. (Itu dulu ya Pa, zaman masih muda dan belum repot seperti sekarang). Tapi sebagai anak harus tetep bangga dong sama ayah sendiri. Haha. Merasa memiliki passion menulis dan bercerita saya bertekad mengikuti jejak sang ayah. Bismillah aja dulu siapa tahu jadi alhamdulillah.

Setelah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di salah satu kota Purwokerto, artinya saya juga harus meniggalkan Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah. Kalau ingat masa-masa di pondok rasanya ingin kembali ke masa lalu!. Yah, walaupun saya dulu santri yang cukup terkenal nakalnya, tapi semua nasihat dan sendiko dawuh dari Kyai dan guru-guru membekas di hati dan ingatan. Sehat selalu untuk Kyai dan guru-guru kami di pondok. Allahumma Aamiin.

Se sukses apa pun kamu besok, yang penting jangan pernah melupakan guru-guru

Itulah nasihat yang sering guru-guru sampaikan kepada santri-santrinya. Setelah lulus SMA saya punya cita-cita melanjutkan ke perguruan tinggi dengan mengambil jurusan sastra atau ilmu sosial. Namun takdir berkata lain, orang tua mengharuskan saya mengambil jurusan yang sesuai dengan masa SMA, eksak. Dengan perasaan hancur dan kecewa saya mengambil jurusan teknik elektro di salah satu universitas di Yogyakarta. Setelah menunggu pengumuman cukup lama, saya dinyatakan lolos. Saya melihat kebahagiaan bergelayut di wajah ke dua orang tua. Saya ingat sekali, diterimanya saya di teknik elektro merupakan kado terindah untuk ayah saya yang saat itu divonis cuci darah akibat gagal ginjal. Kado yang mampu membuat ayah saya semangat sembuh.

Bisa jadi dibalik keberhasilan seorang anak ada doa ke dua orang tua yang banyak meminta kepada Rabb dibandingkan kita. Bisa jadi tangis orang tua saat berdoalah yang mampu mengetuk pintu langit, hingga mengantarkan pada kebaikan yang kita rasakan sekarang.

Jatuh bangun di teknik elektro membuat saya sempat merasa putus asa. Berulang kali saya meminta izin agar bisa pindah jurusan, namun orang tua saya hanya terdiam dan kulihat kesedihan terpampang jelas di wajahnya. Semua itu, membuat saya tidak tega jika saya lebih mengutamakan ego. Cukup sudah orang tua yang berusaha membahagiakan saya, walaupun saya tahu sampai kapan pun mereka akan tetap berusaha membuat saya bahagia. Maka kali ini izinkan saya yang membasuh masa tua ke dua orang tua saya dengan memberi kebahagiaan untuk mereka. Saya pun yakin, ketika orang tua saya sudah ridho dan Allah mengabulkan doanya, akan ada perkara baik di dalamnya. Yah, doa dan ridho orang tua lebih dekat dengan ridho Ya Rabb. Semoga.

Tidak ingin larut dalam kesedihan karena salah jurusan, saya mulai bangkit dengan terus mengasah kemampuan menulis. Pada saat menjadi Mahasiswa Baru (MaBa), saya aktif di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM). Namun hanya bertahan satu tahun setengah saya memutuskan untuk mengundurkan diri dan menemukan hobi baru, berpetualang. Setelah mempunyai cukup bekal berpetualang, saya mulai gemar menulis perjalanan. Sebagai rasa terima kasih dan rasa sayang kepada ke dua orang tua, saya ingin menuliskan nama mereka dibuku yang saya tulis.

Lalu bagaimana dengan nasib kuliahku?. Pasti penasaran ya?. heheh. Alhamdulillah saat ini tengah disibukkan dengan tugas akhir. Dukungan dari teman-teman kelas membuat saya bertahan hingga masa penghabisan kuliah. Terima kasih gaes kalian terbaik.

Sebagai seorang perempuan yang dibesarkan di lingkungan pesantren, saya ingin selalu menjadi seorang santriwati. Pesantren Kreatif Baitul Kilmah mejadi tempat nyantri saya selanjutnya dan berproses karya.

Alhamdulillah :)

0 Comments

FASYA ARINA

Mau Mencoba Hiking? Ini 4 Alasan Kamu Harus Memulai Pendakian Pertama di Bukit Cumbri!

5 Fakta Keindahan Curug Surodipo Jadi Surga Tersembunyi di Temanggung

5477 karakter Bercerita Tentang Aku

About me

Follow

Labels

recent posts

Blog Archive

Follow on instagram